Rabu, 08 Juni 2016

RANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PT. GARUDA INDONESIA
Rancangan Sistem Informasi ini disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen yang diampu oleh Ibu Yayu Sri Rahayu,S.Kom,.M.Kom


Disusun :
Nama   : Adinda Lavrian
NIT : 150308131
Prodi : D3 Manajemen Transportasi Udara D

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN
D3 MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA
YOGYAKARTA




KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan “Rancangan Sistem Informasi Manajemen” dari PT. Garuda Indonesia.
Makalah ini penulis buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Sistem Informasi Manajemen”.  Saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita.
            Dalam pembuatan makalah ini dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang saya miliki, kami berusaha mencari dari berbagai sumber informasi, seperti dari buku-buku, media internet, dan dari sumber lainnya.
            Penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sangat membantu dalam pembuatan makalah ini. Penyusun sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun berharap akan adanya masukan yang membangun, sehingga untuk kedepannya saya bisa lebih baik lagi dalam pembuatan makalah.

                                           
Yogyakarta, Juni 2016













BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
        Saat ini, perkembangan teknologi di Indonesia semakin berkembang. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin banyak manusia yang menggunakan teknologi guna membantu kegiatan sehari-hari. Teknologi tersebut digunakan sekaligus untuk meningkatkan kualitas masing-masing individu dalam menghadapi perkembangan teknologi. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari penggunaan alat telekomunikasi hingga kebutuhan rumah tangga.
       Teknologi Informasi (TI) atau Information Technology (IT) merupakan bagian dari mata rantai panjang dalam penggunaan istilah dalam dunia Sistem Informasi (SI) atau Information System (IS). Teknologi Informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk menyampaikan dan mengolah informasi serta merupakan teknologi yang mudah dipahami oleh masyarakat yang memanfaatkannya. Penggunaan teknologi oleh masyarakat dilakukan guna mengoptimalkan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Optimalisasi waktu dan biaya merupakan pertimbangan dalam pengambilan keputusan seseorang untuk menggunakan teknologi. Beberapa contoh teknologi informasi yang biasa digunakan oleh masyarakat adalah internet, intranet, e-banking, e-commerce, dan e-business.
2.      Rumusan Masalah
a.       Apa saja rancangan Sistem Informasi Manajemen yang dimiliki PT. Garuda Indonesia ?
b.      Apakah Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan yang baik apabila dilihat SI nya ?
c.       Apa hasil dari pengelolaan SI milik PT. Garuda Indonesia yang baik ?

3.      Tujuan
a.       Mengetahui SI milik PT. Garuda Indonesia
b.      Dapat menyimpulkan perusahaan seperti apa Garuda Indoesia itu apabila dilihat dari SI yang dimilikinya
c.       Mengetahui hasil dari pengelolaan SI milik PT. Garuda Indonesia




BAB II
PENJELASAN PERUSAHAAN

PT Garuda Indonesia (Persero) atau biasa dikenal dengan Garuda Indonesia merupakan salah satu maskapai penerbangan terkemuka di Indonesia. Maskapai penerbangan ini pertama kali mengudara pada tahun 1940-an dalam era pendudukan Belanda. Pada saat itu maskapai masih bernama Indonesian Airways sejak 26 Januari 1949 dengan pesawat pertama-nya yang bernama Seulawah atau Gunung Emas. Pada awalnya Garuda Indonesia merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM), yang merupakan maskapai Belanda yang kemudian semua sahamnya dimiliki oleh Indonesia pada tahun 1953. Pada tahun 1953, Garuda Indonesia telah berhasil memiliki 27 pesawat berserta staf-staf profesional.

Perkembangan penyedia jasa penerbangan Garuda Indonesia semakin meningkat. Pada tahun 1960-an, Garuda Indonesia mendatangkan tiga pesawat turboprop Lockheed L-188C Electra seiring dengan dibuka-nya rute penerbangan baru ke Hong Kong. Beberapa tahun kemudian, Garuda kembali mendatangkan tiga pesawat baru jenis Convair 990A yang merupakan pesawat yang memiliki kecepatan tinggi dengan teknologi canggih. Dengan pesawat baru ini, Garuda kembali membuka rute penerbangan dari Jakarta ke Amsterdam melewati Kolombo, Bombay, Roma, dan Praha. Tak berhenti sampai di sana, pada tahun 1966, Garuda kembali mendatangkan pesawat jet baru, yaitu Douglas DC-8 dan membeli beberapa pesawat turboprop baru, Fokker F27 guna melayani penerbangan domestik.

Pada awal tahun 1970-an Garuda kembali memperkuat armada-nya dengan membeli beberapa jenis narrow-body jet yaitu McDonnell-Douglas DC-9 dan Fokker F28 serta pesawat jenis turboprop Fokker F27 guna mendukung penerbangan domestik. Kemudian pada tahun 1973, guna memenuhi penerbangan internasional, seperti tujuan Eropa, Asia dan Australia, Garuda kembali mengirim pesawat McDonnell Douglas DC-10-30 dan Douglas DC-8. Selanjutnya untuk penerbangan ke Eropa dan Amerika Serikat Garuda mengoperasikan  Boeing 747-2U3B baru-nya.

Pada tahun 1990-an terjadi bencana yang menimpa maskapai andalan Indonesia ini. Bencana pertama terjadi pada tanggal  13 Juni 1996 saat pesawat dari Fukuoka, Jepang menuju Jakarta. Awalnya saat pesawat hendak lepas landas, kipas turbin depan mesin pecah dan terpisah dari poros mesin sehingga mengakibatkan pesawat meledak dan terbakar saat kru mencoba menghentikan pesawat. Peristiwa ini menewaskan 3 dari 275 penumpang.
Peristiwa lainnya terjadi pada tanggal 26 September 1997 saat pesawat Airbus A300-B4 yang jatuh di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam peristiwa seluruh penumpang yang berjumlah 222 orang dan 12 awak tewas seketika. Ini merupakan kecelakaan pesawat terbesar dalam sejarah penerbangan Indonesia. Karena dua peristiwa tersebut membuat maskapai kesulitan ekonomi. Hal ini ditambah dengan dampak Krisis Finansial Asia yang sedang dialami Indonesia membuat Garuda sama sekali tidak melakukan penerbangan ke Eropa maupun Amerika. Untungnya, pada pertengahan tahun 2000 Garuda dapat mengatasi masalah keuangan-nya dengan baik.

Pada tahun 2000, Garuda membentuk anak perusahaan yang bernama Citilink yang menawarkan penerbangan dengan biaya murah ke kota-kota di Indonesia. Dengan adanya peristiwa-peristiwa nasional yang terjadi, seperti Serangan 11 September 2001, Bom Bali I dan Bom Bali II, wabah SARS, dan Bencana Tsunami Aceh 26 Desember 2004 serta peristiwa jatuhnya sebuah Boeing 737 di Yogyakarta berdampak masalah keuangan kembali terjadi di pihak Garuda. Hal ini diperparah dengan sanksi Uni Eropa yang melarang semua pesawat maskapai Indonesia menerbangi rute Eropa. 

Setelah kembali menata krisis keuangan yang melanda Garuda. Garuda mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 11 Februari 2011. Selain itu, Garuda juga menjadi sponsor dalam pagelaran SEA Games 2011 yang digelar di Jakarta dan Palembang. Pada tahun 2012, Garuda Indonesia juga menjalin kerjasama dengan salah satu klub sepak bola Inggris, Liverpool FC sebagai Partner Resmi Liverpool FC dan Partner Maskapai Penerbangan Global Resmi Liverpool FC. Hingga saat ini Garuda Indonesia tetap menjadi pilihan utama konsumen Indonesia dalam penerbangan. 







BAB III
RANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Bagian I
Perusahaan Maskapai Penerbangan “Garuda Indonesia”
Profil Perusahaan
PT Garuda Indonesia merupakan sebuah BUMN maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China), Australia serta Eropa (Belanda). Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang keselamatan dan keamanan. Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia memiliki layanan baru mereka kepada pelanggan yang disebut “Garuda Indonesia Experience“.

PT Garuda Indonesia telah menerima berbagai penghargaan sebagai bukti dari keunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai “Four Star Airline” dan sebagai “The World’s Most Best Improved Airline”. Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai “World’s Best Regional Airline” dan “Maskapai Regional Terbaik di Dunia”. Sebuah lembaga konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan penghargaan kepada maskapai penerbangan Garuda Indonesia sebagai “Maskapai yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini”, pada tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan, lembaga peneliti independen di Australia, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai “The Best International Airline” pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012.
Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan penerbangan yang andal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.
Misi Perusahaan
Sebagai Perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa (flag carrier) Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.





Struktur Organisasi
Bagian II
Berita
GARUDA INDONESIA SIAP BERANGKATKAN 79.020 CALON JEMAAH HAJI INDONESIA MULAI 9 AGUSTUS 2016
Jakarta, 24 Mei 2016 – Maskapai flag carrier nasional – Garuda Indonesia menyatakan kesiapannya untuk memberangkatkan Calon Jemaah Haji Indonesia tahun 2016 (1437H) dari delapan embarkasi yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar dan Lombok, yang telah ditetapkan dan dalam dua tahap pelaksanaan, yaitu phase pertama (keberangkatan) mulai 9 Agustus 2016 serta phase kedua (pemulangan) mulai 17 September 2016.
Kesiapan Garuda Indonesia dalam pemberangkatan calon jemaah haji Indonesia tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo dalam acara penandatanganan kerjasama “Pengangkutan Calon Jemaah Haji Indonesia” antara Garuda Indonesia dan Kementerian Agama RI yang berlangsung di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (24/5). Penandatanganan tersebut dilaksanakan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, M. Arif Wibowo dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, Abdul Djamil.
“Pelaksanaan phase keberangkatan penerbangan haji tahun ini dimulai 9 Agustus hingga 5 September mendatang, sementara phase pemulangan baru akan dilaksanakan 17 September -15 Oktober. Pada tahun 2016 ini, penerbangan langsung ke Madinah dan ke Jeddah dilayani dari seluruh embarkasi haji yang ada,” kata Arif Wibowo.
Pelaksanaan phase keberangkatan dilakukan dalam dua gelombang, yaitu gelombang pertama ke Madinah, dan gelombang kedua ke Jeddah. Pada phase keberangkatan ini, embarkasi Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta dan Makassar akan terbang langsung menuju Madinah dan Jeddah, sementara embarkasi Balikpapan, Solo dan Lombok akan transit di Padang sebelum menuju ke Madinah dan Jeddah. Gelombang keberangkatan pertama ke Madinah dilaksanakan pada 9 – 21 Agustus 2016, kemudian gelombang keberangkatan kedua ke Jeddah pada 21 Agustus – 5 September 2016.
Phase kepulangan juga dilakukan dalam dua gelombang dari Jeddah dan Madinah. Embarkasi Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta dan Makassar akan terbang langsung dari Jeddah dan Madinah, sementara embarkasi lainnya yaitu Balikpapan, Solo dan Lombok akan melakukan transit di Banda Aceh (dari Jeddah) dan Colombo (dari Madinah) untuk proses pengisian bahan bakar. Untuk kepulangan gelombang pertama dari Jeddah akan dilaksanakan pada 17 – 29 September, kemudian kepulangan gelombang kedua dari Madinah akan dilaksanakan pada 30 September – 15 Oktober 2016.
Pada musim Haji 2016 (1437 H) Garuda Indonesia akan menerbangkan 79.020 jemaah Indonesia yang tergabung dalam 205 kelompok terbang (kloter) dari delapan embarkasi, yaitu embarkasi Banda Aceh sebanyak 3.180 jemaah, embarkasi Medan (6.673 jemaah), embarkasi Padang (4.946 jemaah), embarkasi Jakarta (17.758 jemaah), embarkasi Solo (26.561 jemaah), embarkasi Balikpapan (4.284 jemaah), embarkasi Makassar (11.972 jemaah) dan embarkasi Lombok (3.646 jemaah). Pada tahun 2015/ 1436H lalu, Garuda Indonesia mengangkut sebanyak 82.875 jemaah Indonesia yang tergabung dalam 210 kelompok terbang dari sembilan embarkasi.
Dalam pelaksanaan penerbangan haji tahun 2016/1437H ini, Garuda Indonesia mengoperasikan 11 pesawat yang terdiri dari 4 pesawat B777-300 ER (kapasitas 393 seat), 2 pesawat B-747 (kapasitas 455 seat) dan 5 pesawat A330-360 (kapasitas 360 seat).
Dalam kaitan dengan pelaksanaan penerbangan haji tahun 2016/1437H ini, Garuda Indonesia menghimbau calon jemaah haji, bahwa demi keselamatan/keamanan penerbangan dan kenyamanan bersama – para jemaah dihimbau agar tidak membawa barang bawaan berbahaya (dangerous goods) ke pesawat, antara lain: kompor minyak, gas LPG, korek api, pisau, parang, gunting panjang, hair-spray atau parfum dalam tabung semprot, dan lain-lain. Barang-barang elektronika juga harus dilepas dari baterainya. Garuda Indonesia juga menghimbau para jemaah agar tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari orang lain untuk dibawa ke dalam pesawat. Hal ini perlu diingatkan kembali untuk mencegah (menghindari) adanya perbuatan (tindakan) dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang dapat mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan.
Khusus mengenai barang bawaan, para jamaah haji diharapkan dapat mematuhi ketentuan yang disepakati antara Departemen Agama dan Garuda Indonesia, yaitu barang bawaan tidak melebihi berat 32 kg, baik saat keberangkatan menuju Jeddah atau Madinah maupun kepulangan ke Tanah Air. Barang bawaan tersebut terdiri dari koper, satu tas tentengan di kabin dan tas paspor. Garuda akan memberikan secara cuma-cuma lima liter air zam-zam kepada setiap jamaah di Bandara debarkasi Indonesia.
Garuda Indonesia menyiapkan sebanyak 442 orang awak kabin yang 40 persen diantaranya merupakan awak kabin yang berasal dari daerah-daerah embarkasi. Tujuan Garuda Indonesia merekrut awak kabin dari daerah-daerah embarkasi tersebut adalah merupakan bagian dari “pelayanan” Garuda Indonesia kepada para jemaah – khususnya untuk mengatasi kendala komunikasi (bahasa), mengingat sebagian jemaah hanya mampu berbahasa daerah.
Untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi tentang jadwal keberangkatan dan kepulangan penerbangan haji, Garuda Indonesia juga menyiapkan website www.haji-ga.com yang dapat diakses oleh masyarakat

Kerjasama
Saat ini PT. Garuda Indonesia memiliki lebih dari 1.000 mitra perusahaan. Beberapa di antaranya adalah:
·         Astra International
·         Bank of Indonesia
·         BCA
·         BNI
·         BRI
·         CIMB Niaga
·         Coca Cola Indonesia
·         Freeport Indonesia
·         HM Sampoerna
·         Honda Prospect Motor
·         HSBC
·         Bank Mandiri
·         Pertamina
·         Prudential Indonesia
·         Semen Padang
·         Shell
·         Telkomsel
·         Trakindo
·         United Nation
·         Yamaha Corporation
·         Institusi Pemerintahan
o    Badan Pemeriksa Uang
o    Kementrian keuangan
o    Kepolisian Daerah
o    Markas Besar TNI AD
·         Institusi Pendidikan
o    Institut Pertanian Bogor
o    Institut Teknologi Bandung
·         Dan Lainnya

Partner
·         Liverpool FC
·         SkyTeam
Event- Event
            Salah satu Event yang diadakan oleh PT. Garuda Indonesia adalah Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2016. Event ini diadakan pada tanggal 29 April 2016 sampai dengan 1 Mei 2016 di Jakarta Convertion Center.
Sistem Informasi Manajemen yang dimiliki PT. Garuda Indonesia
E-Business dalam PT Garuda Indonesia, Tbk
Perkembangan teknologi membantu proses komunikasi melalui peralatan multimedia seperti intranet, ekstranet, dan internet. Media email, fax, dan media lainnya pun sering digunakan dalam mendukung proses bisnis perusahaan. Manajemen Garuda Indonesia melakukan kegiatan e-business terkait dengan serangkaian bisnis perusahaan. Bila kita identifikasi sesuai dengan arsitektur aplikasi e-business perusahaanmaka disana kita akan melihat Garuda Indonesia memberikan kerangka kerja konseptual yang menghubungkan antar proses dan interface dari aplikasi e-business yaitu mulai dari bagaimana customer relationship management perusahaan, hubungan dengan pemasok seperti Pertamina dan Boeing sebagai pemasok bahan bakar dan pesawat dengan e-procurement pada supply chain management perusahaan, e-commerce pada partner relationship management, human resources development system di Garuda Indonesia dan enterprise resource planning sebagai kolaborator dari keempat elektronik-isasi sistem bisnis yang ada di garuda.
 Electronic Business System
E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi ( Alter, 2002). Pada prinsipnya e-business mengacu pada lingkungan yang lebih luas dan mencakup pelayanan customer, kolaborasi dengan mitra bisnis dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi (Anastasia, 2004).
Sejarah adanya e-business muncul setelah era internet. Akan tetapi istilah e-business pertama kali dipopulerkan oleh IBM sekitar sepuluh tahun yang lalu. E-business dapat menjadi aset yang strategis dan menjadi keunggulan suatu perusahaan jika mampu dimanfaatkan dengan baik. Sebuah perusahaan harus mampu melakukan transformasi proses bisnis yang mereka lakukan agar dapat memanfaatkan e-business dengan baik. Secara umum keuntungan yang tinggi akan diperoleh jika e-business yang dimiliki dapat terkait secara langsung dan membentuk komunitas dengan konsumen, rekan kerja, dan suppliers.
Selain itu dalam implementasi marketing perusahaan, kegiatan yang meliputi transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan yang lain telah berkembang dengan E-commerce. Korelasi hubungan terjadi antara perusahaan dengan pelanggan, atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan publik. Jika diklasifikan, sistem e-commerce terbagi menjadi 3 tipe, yaitu:
1. Electronic markets (EMs) yaitu sistem informasi antar organisasi yang menyajikan fasiltas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan.
2. Electronic Data Interchange (EDI) yaitu sarana untuk mengefisiensikan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Asociation (IDEA) sebagai “transfer data tersruktur dengan format standard yang telahdisetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”.
3. Internet Commerce yaitu penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan melingkupi kegiatan penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan mempunyai keuntungan antara lain: internet merupakan media pomosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah dan pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesanan.

E-commerce mengacu pada penjualan produk dan layanan melalui web, sementara e-business adalah ransformasi dari kunci bisnis proses perusahaan melalui penggunaan teknologi internet. Sebagai contoh dari e-business yaitu penerapan Enterprise Resource Planning, Customer Relationship Management, Supply Chain Management, dan Human Resources Management. Dalam hal ini, perusahaan menerapkan e-business karena pada dasarnya konsumen adalah pencari harga, kenyamanan, layanan terbaik bagi mereka sehingga perusahaan yang dapat survive adalah perusahaan yang mampu merespon dengan baik keinginan dan harapan pelanggannya.
Customer Relationship Management
CRM menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan cross-functional enterprise system yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses layanan pelanggan dalam bidang penjualan, pemasaran, dan layanan produk atau jasa berkaitan dengan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan IT framework yang menghubungkan semua proses dengan bisnis operasional perusahaan (O‟Brien, 2002).
CRM berkaitan dengan kegiatan penjualan terpadu, marketing dan strategi pelayanan kepada pelanggan.. Melalui CRM Garuda Indonesia menggunakan jaringan pelanggan yang ada saat ini untuk meningkatan pendapatan perusahaan, memperoleh informasi yang lengkap untuk memberikan layanan prima, dan sekaligus memperkenalkanchannel procedures yang konsisten.
CRM PT Garuda Indonesia, Tbk dilakukan untuk membina dan menjaga hubungan antara pelanggan dengan pihak manajemen. Secara lebih jauh, pemahaman yang mendalam terhadap pelanggan akan mampu menghasilkan respon yang cepat terhadap perubahan preferensi konsumen sehingga akan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Selain itu CRM di Garuda Indonesia bermanfaat untuk memperoleh informasi yang dapat dibagikan kepada partner bisnis perusahaan.
Untuk mendukung CRM, Garuda Indonesia senantiasa memberikan frequent-flyerdalam dua bahasa yang berisi tentang informasi-informasi terkini perusahaan kepada pelanggan yang loyal melalui email. Hal ini selain bersifat apresiasi juga bersifat marketing dan pengelolaan loyalitas pelanggan. Kegiatan yang berhubungan dengan CRM pada perusahaan ini adalah dengan penggunaan sistem informasi (website) yang bisa diakses oleh semua kalangan tanpa batas, mulai dari penyediaan informasi perusahaan, produk, forum diskusi antara pelanggan dengan pihak manajemen sampai pada proses pemesanan.

Enterprise Resource Planning
Dhewanto dan Falahah (2007) mendeskripsikan ERP sebagai sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder) atas organisasi tersebut.

Supply Chain Management
Supply Chain Management adalah sebuah proses dimana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen. Dari sudut struktural, sebuah Supply Chain Management merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan dimana organisasi mempertahankan dengan partner bisnis untuk memperoleh bahan baku, produksi dan menyampaikannya kepada konsumen (Kalakota, 2001). E-Supply Chain Managementadalah suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasok bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi (Indrajit dan Djokopranoto, 2003).

E-Precurement dalam Supply Chain Management System PT Garuda Indonesia, Tbk
Dari semua hubungan e-business yang dilakukan oleh Garuda Indonesia, transaksi B2B (bisnis ke bisnis) menghasilkan nilai bisnis yang paling tinggi, maka Garuda Indonesia memutuskan untuk mengembangkan kinerja operasional dalam proses pembelian dengan menerapkan e-procurement system. Layanan e-procurement menyediakan metode bisnis yang modern dan praktik komersial dari sektor swasta dan pemerintah dan merupakan teknik baru yang dihasilkan dari kemampuan internet dalam memberikan peluang untuk penghematan biaya bagi kedua pemasok dalam melakukan transaksi bisnis maupun kontrak bisnis. Garuda Indonesia memilih para pemasoknya dengan mempertimbangkan daya saing, fleksibilitas, dan inovasi yang dilakukan oleh pemasok sehingga dari program e-procurement ini sendiri mengindikasikan adanyasupplier database system yang dimiliki oleh Garuda Indonesia.

E-procurement telah membantu Garuda Indonesia dalam menjalin kesepakatan kontrak, meningkatkan komunikasi dengan pemasok terkait dengan proses pembelian, dan juga membantu Garuda Indonesia dalam mengeliminasi eksternalitas yang bersifat negatif. Website Garuda Indonesia yaitu garuda-indonesia.com menyediakan link ke Garuda Indonesia e-procurement (www.eproc.garuda-indonesia.com). Situs ini berisi mengenai berita, pengadaan, pendaftaran pemasok, login, dan bagaimana cara menghubungi perusahaan. Situs ini berisi informasi penting secara komprehensif seperti kebijakan vendor, pertanyaan yang sering muncul dalam proses bisnis B2B, pendaftaran vendor, dan kontak untuk online pengadaan
E-commerce dalam Partners Relationship Management PT Garuda Indonesia, Tbk
Brand Garuda Indonesia mengembangkan dua jenis e-Commerce, yaitu Business to Business dan Business to Customer. B2B dilakukan Garuda dengan menyediakanCoporate Online dan Agency Online, sedangkan B2C dilakukan dengan personnal online booking. Fitur e-Commerce untuk brand Garuda Indonesia sangat lengkap bila dibandingkan dengan fitur e-Commerce dari brand maskapai penerbangan lainnya. Garuda Indonesia menawarkan e-Commerce terpadu yang disebut dengan 28 Customer Touch Points yang memungkinkan calon/penumpang Garuda Indonesia mengakses service online dari before flying sampai after arrival yang disediakan melalui web. Fitur-fitur tersebut sangat jelas dan mudah dimengerti. Beberapa fitur tersebut adalah:
a.       Book Flight
b.      Check In dan e-Ticketing
c.       Show Schedule and Tariff
d.      e-Payment
e.       Promotion and Touch the Feel
f.       Special Corporate Fares dengan diskon yang atraktif baik untuk kelas penerbangan bisnis dan ekonomi.
g.       Priority waiting list
h.      Incentives awarding
i.        Fasilitas 24pecial untuk dapat mengkreditkan VAT pada tiket.
j.        Laporan yang komprehensif setiap bulannya
k.  Pembelian dan pemesanan tiket melalui berbagai cara dengan menyebutkancorporate memberhip
Human Resources Management System pada PT Garuda Indonesia, Tbk

Unit SDM melakukan transformasi peran dan fungsinya agar menciptakan nilai tambah sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. Transformasi SDM dimulai di tahun 2008 dengan meluncurkan beberapa inisiatif program diantaranya yaitu penentuan penempatan para karyawan berdasarkan level organisasi dan tingkat pendidikan, termasuk di dalamnya penataan organisasi yang efisien dan efektif agar dapat memudahkan proses penerjemahan visi, misi dan sasaran bisnis kepada seluruh pihak internal. Knowledge Based Management dilakukan di unit ini sehingga perencanaan sumberdaya manusia dapat diimplementasikan dengan tepat.

Program e-Recruitment Garuda Indonesia tidak hanya mencakup tools publish vacant position, namun juga seluruh proses administrasi dan pencatatannya. Sistem ini telah diterapkan sejak bulan September 2010 dengan merekrut posisi Awak Kabin, untuk selanjutnya digunakan untuk posisi lainnya seperti Penerbang dan para profesional. Dalam bidang rekrutmen pekerja atau karyawan, perusahaan juga menyadari pentingnya rekrutmen yang baik di tengah persaingan yang demikian ketat dalam memperebutkan sumber daya manusia yang handal. Untuk itu faktor penyajian informasi, penyediaan proses dan kecepatan waktu menjadi penting artinya dalam memperoleh karyawan berkualitas sesuai kebutuhan perusahaan.
Untuk mengoptimalkan SDM, perusahaan juga telah memetakan potensi SDM dan mengalokasikan pada fungsi organisasi yang tepat (unit bisnis maupun grup Perusahaan). Selain itu, Garuda juga terus berupaya menyempurnakan pengelolaan karir sehingga lebih mudah memetakan pegawai potensial dalam talent pool (grup Perusahaan). Sistem pembelajaran e-learning juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM perusahaan. Sementara itu, sejalan dengan strategi bisnis, Perusahaan berupaya menyempurnakan Human Capital Manual (HCM) yang mengatur tentang kebijakan SDM, organisasi, rekrutmen dan seleksi, mutasi antar unit maupun antar perusahaan dalam grup, sistem penilaian kinerja, pengembangan karir serta kompensasi dalam Human Resources Management System sehingga menghasilkan SDM yang kompetitif, inovatif dan memiliki integritas tinggi sesuai sasaran pencapaian bisnis perusahaan

Selain program tersebut di atas, dalam upaya menciptakan tenaga terampil dan profesional yang diproyeksikan untuk menduduki jabatan tertentu di masa depan, Perusahaan membuka program rekrutmen jalur khusus yaitu Program Management Trainee. Program ini bertujuan untuk menyiapkan tenaga potensial yang diharapkan mampu menciptakan perubahan dalam pola kerja, suasana kerja dan komitmen kerja yang tinggi. Melalui Program Management Trainee ini Perusahaan juga memastikan ketersediaan kandidat suksesi yang kompeten dan berkualitas.

 Fungsi Enterprise Resource Planning pada PT Garuda Indonesia, Tbk
Enterprise resource planning PT Garuda Indonesia, Tbk merupakan sebuah kerangka kerja perusahaan secara menyeluruh yang berhubungan dengan pemrosesan pesanan penjualan tiket, manajemen dan pengendalian atau maintenance unit pesawat, perencanaan produksi dan distribusi jasa perusahaan, serta keuangan perusahaan. Garuda indonesia sendiri tentunya telah menerapkan software khusus dalam merancang ERP perusahaan. Fungsi ERP dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Perencaanan produksi
Pada proses produksi jasa perusahaan ini telah didukung dengan perencanaan kebutuhan bahan baku perusahaan secara keseluruhan.
b. Logistik terintegrasi
Kegiatan operasional perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik jika tidak adanya logistik yang terintegrasi yakni mulai dari yang berhubungan dengan produksi jasa layanan hingga kepada produk turunan perusahaan.
c. Akuntasi dan keuangan
Semua dana untuk kegiatan operasional PT Garuda Indonesia, Tbk haruslah dibukukan dalam sebuah laporan keuangan tiap bulannya maupun tahunan. Pencatatan tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan dana. Serta merupakan proses evaluasi manajemen untuk kedepannya. Pencatatan itu disimpan dalam bentuk database yang sistematis dan jelas, akan tetapi dalam hal ini database hanya bisa diakses oleh pihak-pihak tertentu untuk menghindari user dalam penyalahgunaan data.
d. Sumber Daya Manusia
Kegiatan operasional PT Garuda Indonesia, Tbk tidak bisa berjalan dengan baik tanpa ketersediaan pekerja dan kualitas dari pekerja tersebut. Oleh karena itu perencanaan sumberdaya manusia secara tepat perlu dilakukan oleh perusahaan.

e. Distribusi, Penjualan, Manajemen Pemesanan
Proses distribusi, penjualan dan pemesanan tiket PT Garuda Indonesia, Tbk didukung oleh sistem informasi bisnis perusahaan yang didukung dengan kegiatan e-commerce perusahaan baik itu sistem brokerage, affiliate, maupun manufacture.

BAB    IV
PENUTUP

Kesimpulan
PT. Garuda Indonesia memiliki beberapa Sistem Informasi Manajemen. Salah satunya adalah E- bussiness. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi ( Alter, 2002). Pada prinsipnya e-business mengacu pada lingkungan yang lebih luas dan mencakup pelayanan customer, kolaborasi dengan mitra bisnis dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi (Anastasia, 2004).
Dengan penerapan E-bussiness, dapat menyederhanakan proses bisnis, melakukan otomatisasi proses, dan memberikan laporan yang akurat dan tepat mempunyai pengaruh strategis terhadap kinerja bisnis. Pada akhirnya, proses ini akan menciptakan efisiensi biaya dan meningkatkan produktivitas.
DAFTAR PUSTAKA