RANCANGAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PT.
GARUDA INDONESIA
Rancangan
Sistem Informasi ini disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi
Manajemen yang diampu oleh Ibu Yayu Sri
Rahayu,S.Kom,.M.Kom
Disusun
:
Nama
: Adinda Lavrian
NIT
: 150308131
Prodi
: D3 Manajemen Transportasi Udara D
SEKOLAH
TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN
D3
MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA
YOGYAKARTA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan “Rancangan
Sistem Informasi Manajemen” dari PT. Garuda Indonesia.
Makalah ini penulis buat untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah “Sistem Informasi Manajemen”.
Saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat bermanfaat
dalam menambah ilmu dan wawasan kita.
Dalam pembuatan makalah ini dengan
keterbatasan ilmu pengetahuan yang saya miliki, kami berusaha mencari dari
berbagai sumber informasi, seperti dari buku-buku, media internet, dan dari
sumber lainnya.
Penyusun mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sangat membantu dalam pembuatan
makalah ini. Penyusun sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penyusun berharap akan adanya masukan yang
membangun, sehingga untuk kedepannya saya bisa lebih baik lagi dalam pembuatan
makalah.
Yogyakarta,
Juni 2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Saat ini,
perkembangan teknologi di Indonesia semakin berkembang. Hal tersebut dapat
dilihat dari semakin banyak manusia yang menggunakan teknologi guna membantu
kegiatan sehari-hari. Teknologi tersebut digunakan sekaligus untuk meningkatkan
kualitas masing-masing individu dalam menghadapi perkembangan teknologi.
Perkembangan tersebut dapat dilihat dari penggunaan alat telekomunikasi hingga
kebutuhan rumah tangga.
Teknologi
Informasi (TI) atau Information Technology (IT) merupakan bagian dari mata
rantai panjang dalam penggunaan istilah dalam dunia Sistem Informasi (SI) atau
Information System (IS). Teknologi Informasi merupakan teknologi yang digunakan
untuk menyampaikan dan mengolah informasi serta merupakan teknologi yang mudah
dipahami oleh masyarakat yang memanfaatkannya. Penggunaan teknologi oleh
masyarakat dilakukan guna mengoptimalkan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
Optimalisasi waktu dan biaya merupakan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
seseorang untuk menggunakan teknologi. Beberapa contoh teknologi informasi yang
biasa digunakan oleh masyarakat adalah internet, intranet, e-banking,
e-commerce, dan e-business.
2. Rumusan Masalah
a. Apa saja rancangan Sistem Informasi
Manajemen yang dimiliki PT. Garuda Indonesia ?
b. Apakah Garuda Indonesia adalah
maskapai penerbangan yang baik apabila dilihat SI nya ?
c. Apa hasil dari pengelolaan SI milik
PT. Garuda Indonesia yang baik ?
3. Tujuan
a. Mengetahui SI milik PT. Garuda
Indonesia
b. Dapat menyimpulkan perusahaan
seperti apa Garuda Indoesia itu apabila dilihat dari SI yang dimilikinya
c. Mengetahui hasil dari pengelolaan SI
milik PT. Garuda Indonesia
BAB II
PENJELASAN PERUSAHAAN
PT
Garuda Indonesia (Persero) atau biasa dikenal dengan Garuda Indonesia merupakan
salah satu maskapai penerbangan terkemuka di Indonesia. Maskapai penerbangan
ini pertama kali mengudara pada tahun 1940-an dalam era pendudukan Belanda.
Pada saat itu maskapai masih bernama Indonesian Airways sejak 26 Januari 1949
dengan pesawat pertama-nya yang bernama Seulawah atau Gunung Emas. Pada awalnya
Garuda Indonesia merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan
Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM), yang merupakan maskapai Belanda yang
kemudian semua sahamnya dimiliki oleh Indonesia pada tahun 1953. Pada tahun
1953, Garuda Indonesia telah berhasil memiliki 27 pesawat berserta staf-staf
profesional.
Perkembangan
penyedia jasa penerbangan Garuda Indonesia semakin meningkat. Pada tahun
1960-an, Garuda Indonesia mendatangkan tiga pesawat turboprop Lockheed L-188C
Electra seiring dengan dibuka-nya rute penerbangan baru ke Hong Kong. Beberapa
tahun kemudian, Garuda kembali mendatangkan tiga pesawat baru jenis Convair
990A yang merupakan pesawat yang memiliki kecepatan tinggi dengan teknologi
canggih. Dengan pesawat baru ini, Garuda kembali membuka rute penerbangan dari
Jakarta ke Amsterdam melewati Kolombo, Bombay, Roma, dan Praha. Tak berhenti
sampai di sana, pada tahun 1966, Garuda kembali mendatangkan pesawat jet baru,
yaitu Douglas DC-8 dan membeli beberapa pesawat turboprop baru, Fokker F27 guna
melayani penerbangan domestik.
Pada
awal tahun 1970-an Garuda kembali memperkuat armada-nya dengan membeli beberapa
jenis narrow-body jet yaitu McDonnell-Douglas DC-9 dan Fokker F28 serta pesawat
jenis turboprop Fokker F27 guna mendukung penerbangan domestik. Kemudian pada
tahun 1973, guna memenuhi penerbangan internasional, seperti tujuan Eropa, Asia
dan Australia, Garuda kembali mengirim pesawat McDonnell Douglas DC-10-30 dan
Douglas DC-8. Selanjutnya untuk penerbangan ke Eropa dan Amerika Serikat Garuda
mengoperasikan Boeing 747-2U3B baru-nya.
Pada
tahun 1990-an terjadi bencana yang menimpa maskapai andalan Indonesia ini.
Bencana pertama terjadi pada tanggal 13 Juni 1996 saat pesawat dari
Fukuoka, Jepang menuju Jakarta. Awalnya saat pesawat hendak lepas landas, kipas
turbin depan mesin pecah dan terpisah dari poros mesin sehingga mengakibatkan
pesawat meledak dan terbakar saat kru mencoba menghentikan pesawat. Peristiwa
ini menewaskan 3 dari 275 penumpang.
Peristiwa
lainnya terjadi pada tanggal 26 September 1997 saat pesawat Airbus A300-B4 yang
jatuh di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara. Dalam peristiwa seluruh penumpang yang berjumlah 222 orang dan
12 awak tewas seketika. Ini merupakan kecelakaan pesawat terbesar dalam sejarah
penerbangan Indonesia. Karena dua peristiwa tersebut membuat maskapai kesulitan
ekonomi. Hal ini ditambah dengan dampak Krisis Finansial Asia yang sedang
dialami Indonesia membuat Garuda sama sekali tidak melakukan penerbangan ke
Eropa maupun Amerika. Untungnya, pada pertengahan tahun 2000 Garuda dapat
mengatasi masalah keuangan-nya dengan baik.
Pada
tahun 2000, Garuda membentuk anak perusahaan yang bernama Citilink yang
menawarkan penerbangan dengan biaya murah ke kota-kota di Indonesia. Dengan
adanya peristiwa-peristiwa nasional yang terjadi, seperti Serangan 11 September
2001, Bom Bali I dan Bom Bali II, wabah SARS, dan Bencana Tsunami Aceh 26
Desember 2004 serta peristiwa jatuhnya sebuah Boeing 737 di Yogyakarta
berdampak masalah keuangan kembali terjadi di pihak Garuda. Hal ini diperparah
dengan sanksi Uni Eropa yang melarang semua pesawat maskapai Indonesia
menerbangi rute Eropa.
Setelah
kembali menata krisis keuangan yang melanda Garuda. Garuda mulai mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 11 Februari 2011. Selain itu,
Garuda juga menjadi sponsor dalam pagelaran SEA Games 2011 yang digelar di
Jakarta dan Palembang. Pada tahun 2012, Garuda Indonesia juga menjalin
kerjasama dengan salah satu klub sepak bola Inggris, Liverpool FC sebagai
Partner Resmi Liverpool FC dan Partner Maskapai Penerbangan Global Resmi
Liverpool FC. Hingga saat ini Garuda Indonesia tetap menjadi pilihan utama
konsumen Indonesia dalam penerbangan.
BAB III
RANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Bagian I
Perusahaan
Maskapai Penerbangan “Garuda Indonesia”
Profil
Perusahaan
PT Garuda Indonesia merupakan sebuah BUMN maskapai
penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full service airline (maskapai
dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 82 armada
untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional termasuk Asia
(Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China), Australia serta Eropa (Belanda).
Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah
mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini
membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang
keselamatan dan keamanan. Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia
memiliki layanan baru mereka kepada pelanggan yang disebut “Garuda Indonesia
Experience“.
PT Garuda Indonesia telah menerima berbagai
penghargaan sebagai bukti dari keunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax
menobatkan Garuda Indonesia sebagai “Four Star Airline” dan sebagai “The
World’s Most Best Improved Airline”. Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda
Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai “World’s Best Regional Airline” dan
“Maskapai Regional Terbaik di Dunia”. Sebuah lembaga konsultasi penerbangan
bernama Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga
memberikan penghargaan kepada maskapai penerbangan Garuda Indonesia sebagai
“Maskapai yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini”, pada tahun 2010. Sedangkan
Roy Morgan, lembaga peneliti independen di Australia, juga memberikan
penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai “The Best International Airline”
pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012.
Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan penerbangan yang
andal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia
menggunakan keramahan Indonesia.
Misi
Perusahaan
Sebagai
Perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa (flag carrier)
Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan
ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.
Struktur
Organisasi
Bagian II
Berita
GARUDA INDONESIA SIAP BERANGKATKAN 79.020 CALON
JEMAAH HAJI INDONESIA MULAI 9 AGUSTUS 2016
Jakarta, 24 Mei 2016 – Maskapai flag carrier nasional – Garuda
Indonesia menyatakan kesiapannya untuk memberangkatkan Calon Jemaah Haji Indonesia
tahun 2016 (1437H) dari delapan embarkasi yaitu Banda Aceh, Medan, Padang,
Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar dan Lombok, yang telah ditetapkan dan dalam
dua tahap pelaksanaan, yaitu phase pertama (keberangkatan) mulai 9 Agustus 2016
serta phase kedua (pemulangan) mulai 17 September 2016.
Kesiapan Garuda Indonesia dalam
pemberangkatan calon jemaah haji Indonesia tersebut disampaikan oleh Direktur
Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo dalam acara penandatanganan kerjasama
“Pengangkutan Calon Jemaah Haji Indonesia” antara Garuda Indonesia dan
Kementerian Agama RI yang berlangsung di kantor Kementerian Agama, Jakarta,
Selasa (24/5). Penandatanganan tersebut dilaksanakan oleh Direktur Utama Garuda
Indonesia, M. Arif Wibowo dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian
Agama RI, Abdul Djamil.
“Pelaksanaan phase keberangkatan
penerbangan haji tahun ini dimulai 9 Agustus hingga 5 September mendatang,
sementara phase pemulangan baru akan dilaksanakan 17 September -15 Oktober.
Pada tahun 2016 ini, penerbangan langsung ke Madinah dan ke Jeddah dilayani
dari seluruh embarkasi haji yang ada,” kata Arif Wibowo.
Pelaksanaan phase keberangkatan
dilakukan dalam dua gelombang, yaitu gelombang pertama ke Madinah, dan
gelombang kedua ke Jeddah. Pada phase keberangkatan ini, embarkasi Banda Aceh,
Medan, Padang, Jakarta dan Makassar akan terbang langsung menuju Madinah dan
Jeddah, sementara embarkasi Balikpapan, Solo dan Lombok akan transit di Padang
sebelum menuju ke Madinah dan Jeddah. Gelombang keberangkatan pertama ke
Madinah dilaksanakan pada 9 – 21 Agustus 2016, kemudian gelombang keberangkatan
kedua ke Jeddah pada 21 Agustus – 5 September 2016.
Phase kepulangan juga dilakukan
dalam dua gelombang dari Jeddah dan Madinah. Embarkasi Banda Aceh, Medan,
Padang, Jakarta dan Makassar akan terbang langsung dari Jeddah dan Madinah,
sementara embarkasi lainnya yaitu Balikpapan, Solo dan Lombok akan melakukan
transit di Banda Aceh (dari Jeddah) dan Colombo (dari Madinah) untuk proses
pengisian bahan bakar. Untuk kepulangan gelombang pertama dari Jeddah akan
dilaksanakan pada 17 – 29 September, kemudian kepulangan gelombang kedua dari
Madinah akan dilaksanakan pada 30 September – 15 Oktober 2016.
Pada musim Haji 2016 (1437 H) Garuda
Indonesia akan menerbangkan 79.020 jemaah Indonesia yang tergabung dalam 205
kelompok terbang (kloter) dari delapan embarkasi, yaitu embarkasi Banda Aceh
sebanyak 3.180 jemaah, embarkasi Medan (6.673 jemaah), embarkasi Padang (4.946
jemaah), embarkasi Jakarta (17.758 jemaah), embarkasi Solo (26.561 jemaah),
embarkasi Balikpapan (4.284 jemaah), embarkasi Makassar (11.972 jemaah) dan
embarkasi Lombok (3.646 jemaah). Pada tahun 2015/ 1436H lalu, Garuda Indonesia
mengangkut sebanyak 82.875 jemaah Indonesia yang tergabung dalam 210 kelompok
terbang dari sembilan embarkasi.
Dalam pelaksanaan penerbangan haji
tahun 2016/1437H ini, Garuda Indonesia mengoperasikan 11 pesawat yang terdiri
dari 4 pesawat B777-300 ER (kapasitas 393 seat), 2 pesawat B-747 (kapasitas 455
seat) dan 5 pesawat A330-360 (kapasitas 360 seat).
Dalam kaitan dengan pelaksanaan
penerbangan haji tahun 2016/1437H ini, Garuda Indonesia menghimbau calon jemaah
haji, bahwa demi keselamatan/keamanan penerbangan dan kenyamanan bersama – para
jemaah dihimbau agar tidak membawa barang bawaan berbahaya (dangerous goods) ke
pesawat, antara lain: kompor minyak, gas LPG, korek api, pisau, parang, gunting
panjang, hair-spray atau parfum dalam tabung semprot, dan lain-lain.
Barang-barang elektronika juga harus dilepas dari baterainya. Garuda Indonesia
juga menghimbau para jemaah agar tidak menerima titipan barang dalam bentuk
apapun dari orang lain untuk dibawa ke dalam pesawat. Hal ini perlu diingatkan
kembali untuk mencegah (menghindari) adanya perbuatan (tindakan) dari
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang dapat mengancam keselamatan dan
keamanan penerbangan.
Khusus mengenai barang bawaan, para
jamaah haji diharapkan dapat mematuhi ketentuan yang disepakati antara
Departemen Agama dan Garuda Indonesia, yaitu barang bawaan tidak melebihi berat
32 kg, baik saat keberangkatan menuju Jeddah atau Madinah maupun kepulangan ke
Tanah Air. Barang bawaan tersebut terdiri dari koper, satu tas tentengan di
kabin dan tas paspor. Garuda akan memberikan secara cuma-cuma lima liter air
zam-zam kepada setiap jamaah di Bandara debarkasi Indonesia.
Garuda Indonesia menyiapkan sebanyak
442 orang awak kabin yang 40 persen diantaranya merupakan awak kabin yang
berasal dari daerah-daerah embarkasi. Tujuan Garuda Indonesia merekrut awak
kabin dari daerah-daerah embarkasi tersebut adalah merupakan bagian dari
“pelayanan” Garuda Indonesia kepada para jemaah – khususnya untuk mengatasi
kendala komunikasi (bahasa), mengingat sebagian jemaah hanya mampu berbahasa
daerah.
Untuk mempermudah masyarakat
mendapatkan informasi tentang jadwal keberangkatan dan kepulangan penerbangan
haji, Garuda Indonesia juga menyiapkan website www.haji-ga.com yang dapat
diakses oleh masyarakat
Kerjasama
Saat
ini PT. Garuda Indonesia memiliki lebih dari 1.000 mitra perusahaan. Beberapa
di antaranya adalah:
·
Astra
International
·
Bank
of Indonesia
·
BCA
·
BNI
·
BRI
·
CIMB
Niaga
·
Coca
Cola Indonesia
·
Freeport
Indonesia
·
HM
Sampoerna
·
Honda
Prospect Motor
·
HSBC
·
Bank
Mandiri
·
Pertamina
·
Prudential
Indonesia
·
Semen
Padang
·
Shell
·
Telkomsel
·
Trakindo
·
United
Nation
·
Yamaha
Corporation
·
Institusi
Pemerintahan
o Badan Pemeriksa
Uang
o Kementrian
keuangan
o Kepolisian
Daerah
o Markas Besar TNI
AD
·
Institusi
Pendidikan
o Institut
Pertanian Bogor
o Institut
Teknologi Bandung
·
Dan
Lainnya
Partner
·
Liverpool FC
·
SkyTeam
Event- Event
Salah satu Event yang diadakan oleh
PT. Garuda Indonesia adalah Garuda Indonesia Travel Fair (GATF)
2016. Event ini diadakan pada tanggal 29 April 2016 sampai dengan 1 Mei 2016 di
Jakarta Convertion Center.
Sistem Informasi Manajemen yang dimiliki PT. Garuda Indonesia
E-Business dalam PT Garuda Indonesia, Tbk
Perkembangan teknologi membantu
proses komunikasi melalui peralatan multimedia seperti intranet, ekstranet, dan
internet. Media email, fax, dan media lainnya pun sering digunakan dalam
mendukung proses bisnis perusahaan. Manajemen Garuda Indonesia melakukan
kegiatan e-business terkait dengan serangkaian bisnis
perusahaan. Bila kita identifikasi sesuai dengan arsitektur aplikasi e-business perusahaan, maka
disana kita akan melihat Garuda Indonesia memberikan kerangka kerja konseptual
yang menghubungkan antar proses dan interface dari
aplikasi e-business yaitu mulai dari bagaimana customer
relationship management perusahaan, hubungan dengan pemasok seperti Pertamina
dan Boeing sebagai pemasok bahan bakar dan pesawat dengan e-procurement pada
supply chain management perusahaan, e-commerce pada partner
relationship management, human resources development system di Garuda Indonesia
dan enterprise resource planning sebagai kolaborator dari keempat
elektronik-isasi sistem bisnis yang ada di garuda.
Electronic
Business System
E-business adalah praktek
pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk,
pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan
penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data
yang telah terkomputerisasi ( Alter, 2002). Pada prinsipnya e-business mengacu
pada lingkungan yang lebih luas dan mencakup pelayanan customer, kolaborasi
dengan mitra bisnis dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi
(Anastasia, 2004).
Sejarah adanya e-business muncul
setelah era internet. Akan tetapi istilah e-business pertama
kali dipopulerkan oleh IBM sekitar sepuluh tahun yang lalu. E-business dapat
menjadi aset yang strategis dan menjadi keunggulan suatu perusahaan jika mampu
dimanfaatkan dengan baik. Sebuah perusahaan harus mampu melakukan transformasi
proses bisnis yang mereka lakukan agar dapat memanfaatkan e-business dengan
baik. Secara umum keuntungan yang tinggi akan diperoleh jika e-business yang
dimiliki dapat terkait secara langsung dan membentuk komunitas dengan konsumen,
rekan kerja, dan suppliers.
Selain itu dalam implementasi
marketing perusahaan, kegiatan yang meliputi transaksi bisnis antara perusahaan
yang satu dengan yang lain telah berkembang dengan E-commerce. Korelasi
hubungan terjadi antara perusahaan dengan pelanggan, atau antara perusahaan
dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan publik. Jika diklasifikan, sistem
e-commerce terbagi menjadi 3 tipe, yaitu:
1. Electronic markets (EMs)
yaitu sistem informasi antar organisasi yang menyajikan fasiltas-fasilitas bagi
para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi mengenai produk dan service yang
ditawarkan.
2. Electronic Data
Interchange (EDI) yaitu sarana untuk mengefisiensikan pertukaran data
transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara
organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International
Data Exchange Asociation (IDEA) sebagai “transfer data tersruktur
dengan format standard yang telahdisetujui yang dilakukan dari satu sistem
komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”.
3. Internet Commerce yaitu
penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk
perdagangan melingkupi kegiatan penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat
dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan
dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan mempunyai
keuntungan antara lain: internet merupakan media pomosi perusahaan dan produk
yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah dan pembelian melalui
internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat
pemesanan.
E-commerce mengacu pada
penjualan produk dan layanan melalui web, sementara e-business adalah
ransformasi dari kunci bisnis proses perusahaan melalui penggunaan teknologi
internet. Sebagai contoh dari e-business yaitu penerapan
Enterprise Resource Planning, Customer Relationship Management, Supply Chain
Management, dan Human Resources Management. Dalam hal ini, perusahaan
menerapkan e-business karena pada dasarnya konsumen adalah pencari harga,
kenyamanan, layanan terbaik bagi mereka sehingga perusahaan yang dapat survive
adalah perusahaan yang mampu merespon dengan baik keinginan dan harapan
pelanggannya.
Customer Relationship Management
CRM menggunakan teknologi informasi
untuk menciptakan cross-functional enterprise system yang
mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses layanan pelanggan dalam bidang
penjualan, pemasaran, dan layanan produk atau jasa berkaitan dengan perusahaan.
Sistem CRM juga menciptakan IT framework yang menghubungkan
semua proses dengan bisnis operasional perusahaan (O‟Brien, 2002).
CRM berkaitan dengan kegiatan
penjualan terpadu, marketing dan strategi pelayanan kepada
pelanggan.. Melalui CRM Garuda Indonesia menggunakan jaringan pelanggan yang
ada saat ini untuk meningkatan pendapatan perusahaan, memperoleh informasi yang
lengkap untuk memberikan layanan prima, dan sekaligus memperkenalkanchannel
procedures yang konsisten.
CRM PT Garuda Indonesia, Tbk
dilakukan untuk membina dan menjaga hubungan antara pelanggan dengan pihak
manajemen. Secara lebih jauh, pemahaman yang mendalam terhadap pelanggan akan
mampu menghasilkan respon yang cepat terhadap perubahan preferensi konsumen
sehingga akan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Selain itu CRM di
Garuda Indonesia bermanfaat untuk memperoleh informasi yang dapat dibagikan
kepada partner bisnis perusahaan.
Untuk mendukung CRM, Garuda Indonesia
senantiasa memberikan frequent-flyerdalam dua bahasa yang berisi
tentang informasi-informasi terkini perusahaan kepada pelanggan yang loyal
melalui email. Hal ini selain bersifat apresiasi juga bersifat marketing dan
pengelolaan loyalitas pelanggan. Kegiatan yang berhubungan dengan CRM pada
perusahaan ini adalah dengan penggunaan sistem informasi (website) yang
bisa diakses oleh semua kalangan tanpa batas, mulai dari penyediaan informasi
perusahaan, produk, forum diskusi antara pelanggan dengan pihak manajemen
sampai pada proses pemesanan.
Enterprise
Resource Planning
Dhewanto dan Falahah (2007)
mendeskripsikan ERP sebagai sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola
sumber daya organisasi agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder)
atas organisasi tersebut.
Supply
Chain Management
Supply Chain Management adalah sebuah
proses dimana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen. Dari sudut
struktural, sebuah Supply Chain Management merujuk kepada
jaringan yang rumit dari hubungan dimana organisasi mempertahankan dengan
partner bisnis untuk memperoleh bahan baku, produksi dan menyampaikannya kepada
konsumen (Kalakota, 2001). E-Supply Chain Managementadalah suatu
konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet
untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang
berhubungan dengan sistem pemasok bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan
dalam proses produksi (Indrajit dan Djokopranoto, 2003).
E-Precurement
dalam Supply Chain Management System PT Garuda Indonesia, Tbk
Dari semua hubungan e-business yang
dilakukan oleh Garuda Indonesia, transaksi B2B (bisnis ke bisnis) menghasilkan
nilai bisnis yang paling tinggi, maka Garuda Indonesia memutuskan untuk
mengembangkan kinerja operasional dalam proses pembelian dengan menerapkan e-procurement
system. Layanan e-procurement menyediakan metode bisnis
yang modern dan praktik komersial dari sektor swasta dan pemerintah dan
merupakan teknik baru yang dihasilkan dari kemampuan internet dalam memberikan
peluang untuk penghematan biaya bagi kedua pemasok dalam melakukan transaksi
bisnis maupun kontrak bisnis. Garuda Indonesia memilih para pemasoknya dengan
mempertimbangkan daya saing, fleksibilitas, dan inovasi yang dilakukan oleh
pemasok sehingga dari program e-procurement ini sendiri mengindikasikan adanyasupplier
database system yang dimiliki oleh Garuda Indonesia.
E-procurement telah membantu
Garuda Indonesia dalam menjalin kesepakatan kontrak, meningkatkan komunikasi
dengan pemasok terkait dengan proses pembelian, dan juga membantu Garuda
Indonesia dalam mengeliminasi eksternalitas yang bersifat negatif. Website
Garuda Indonesia yaitu garuda-indonesia.com menyediakan link ke Garuda
Indonesia e-procurement (www.eproc.garuda-indonesia.com). Situs ini
berisi mengenai berita, pengadaan, pendaftaran pemasok, login, dan bagaimana
cara menghubungi perusahaan. Situs ini berisi informasi penting secara
komprehensif seperti kebijakan vendor, pertanyaan yang sering muncul dalam
proses bisnis B2B, pendaftaran vendor, dan kontak untuk online pengadaan
E-commerce dalam Partners Relationship Management PT Garuda Indonesia, Tbk
Brand Garuda Indonesia mengembangkan
dua jenis e-Commerce, yaitu Business to Business dan Business to
Customer. B2B dilakukan Garuda dengan menyediakanCoporate Online dan Agency
Online, sedangkan B2C dilakukan dengan personnal online
booking. Fitur e-Commerce untuk brand Garuda
Indonesia sangat lengkap bila dibandingkan dengan fitur e-Commerce dari brand maskapai
penerbangan lainnya. Garuda Indonesia menawarkan e-Commerce terpadu
yang disebut dengan 28 Customer Touch Points yang memungkinkan
calon/penumpang Garuda Indonesia mengakses service online dari before
flying sampai after arrival yang disediakan melalui
web. Fitur-fitur tersebut sangat jelas dan mudah dimengerti. Beberapa fitur
tersebut adalah:
a. Book
Flight
b. Check
In dan e-Ticketing
c. Show
Schedule and Tariff
d. e-Payment
e. Promotion
and Touch the Feel
f.
Special Corporate Fares dengan diskon yang atraktif
baik untuk kelas penerbangan bisnis dan ekonomi.
g. Priority
waiting list
h. Incentives
awarding
i.
Fasilitas 24pecial untuk dapat mengkreditkan VAT pada tiket.
j.
Laporan yang komprehensif setiap bulannya
k. Pembelian
dan pemesanan tiket melalui berbagai cara dengan menyebutkancorporate
memberhip
Human
Resources Management System pada PT Garuda Indonesia, Tbk
Unit SDM melakukan transformasi peran
dan fungsinya agar menciptakan nilai tambah sejalan dengan strategi bisnis
perusahaan. Transformasi SDM dimulai di tahun 2008 dengan meluncurkan beberapa
inisiatif program diantaranya yaitu penentuan penempatan para karyawan
berdasarkan level organisasi dan tingkat pendidikan, termasuk di dalamnya
penataan organisasi yang efisien dan efektif agar dapat memudahkan proses
penerjemahan visi, misi dan sasaran bisnis kepada seluruh pihak internal.
Knowledge Based Management dilakukan di unit ini sehingga perencanaan
sumberdaya manusia dapat diimplementasikan dengan tepat.
Program e-Recruitment Garuda
Indonesia tidak hanya mencakup tools publish vacant position, namun
juga seluruh proses administrasi dan pencatatannya. Sistem ini telah diterapkan
sejak bulan September 2010 dengan merekrut posisi Awak Kabin, untuk selanjutnya
digunakan untuk posisi lainnya seperti Penerbang dan para profesional. Dalam
bidang rekrutmen pekerja atau karyawan, perusahaan juga menyadari pentingnya
rekrutmen yang baik di tengah persaingan yang demikian ketat dalam
memperebutkan sumber daya manusia yang handal. Untuk itu faktor penyajian
informasi, penyediaan proses dan kecepatan waktu menjadi penting artinya dalam
memperoleh karyawan berkualitas sesuai kebutuhan perusahaan.
Untuk mengoptimalkan SDM, perusahaan
juga telah memetakan potensi SDM dan mengalokasikan pada fungsi organisasi yang
tepat (unit bisnis maupun grup Perusahaan). Selain itu, Garuda juga terus
berupaya menyempurnakan pengelolaan karir sehingga lebih mudah memetakan
pegawai potensial dalam talent pool (grup Perusahaan). Sistem
pembelajaran e-learning juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM
perusahaan. Sementara itu, sejalan dengan strategi bisnis, Perusahaan berupaya
menyempurnakan Human Capital Manual (HCM) yang mengatur
tentang kebijakan SDM, organisasi, rekrutmen dan seleksi, mutasi antar unit
maupun antar perusahaan dalam grup, sistem penilaian kinerja, pengembangan
karir serta kompensasi dalam Human Resources Management System sehingga
menghasilkan SDM yang kompetitif, inovatif dan memiliki integritas tinggi
sesuai sasaran pencapaian bisnis perusahaan
Selain program tersebut di atas,
dalam upaya menciptakan tenaga terampil dan profesional yang diproyeksikan
untuk menduduki jabatan tertentu di masa depan, Perusahaan membuka program
rekrutmen jalur khusus yaitu Program Management Trainee. Program
ini bertujuan untuk menyiapkan tenaga potensial yang diharapkan mampu
menciptakan perubahan dalam pola kerja, suasana kerja dan komitmen kerja yang
tinggi. Melalui Program Management Trainee ini Perusahaan juga memastikan
ketersediaan kandidat suksesi yang kompeten dan berkualitas.
Fungsi Enterprise Resource Planning pada PT Garuda
Indonesia, Tbk
Enterprise resource planning PT Garuda
Indonesia, Tbk merupakan sebuah kerangka kerja perusahaan secara menyeluruh
yang berhubungan dengan pemrosesan pesanan penjualan tiket, manajemen dan
pengendalian atau maintenance unit pesawat, perencanaan
produksi dan distribusi jasa perusahaan, serta keuangan perusahaan. Garuda
indonesia sendiri tentunya telah menerapkan software khusus dalam merancang ERP
perusahaan. Fungsi ERP dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Perencaanan produksi
Pada proses produksi jasa perusahaan
ini telah didukung dengan perencanaan kebutuhan bahan baku perusahaan secara
keseluruhan.
b. Logistik terintegrasi
Kegiatan operasional perusahaan tidak
dapat berjalan dengan baik jika tidak adanya logistik yang terintegrasi yakni
mulai dari yang berhubungan dengan produksi jasa layanan hingga kepada produk
turunan perusahaan.
c. Akuntasi dan keuangan
Semua dana untuk kegiatan operasional
PT Garuda Indonesia, Tbk haruslah dibukukan dalam sebuah laporan keuangan tiap
bulannya maupun tahunan. Pencatatan tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui
tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan dana. Serta merupakan proses
evaluasi manajemen untuk kedepannya. Pencatatan itu disimpan dalam bentuk database yang
sistematis dan jelas, akan tetapi dalam hal ini database hanya bisa diakses
oleh pihak-pihak tertentu untuk menghindari user dalam penyalahgunaan data.
d. Sumber Daya Manusia
Kegiatan operasional PT Garuda
Indonesia, Tbk tidak bisa berjalan dengan baik tanpa ketersediaan pekerja dan
kualitas dari pekerja tersebut. Oleh karena itu perencanaan sumberdaya manusia
secara tepat perlu dilakukan oleh perusahaan.
e. Distribusi, Penjualan, Manajemen
Pemesanan
Proses distribusi, penjualan dan pemesanan tiket PT Garuda Indonesia, Tbk
didukung oleh sistem informasi bisnis perusahaan yang didukung dengan kegiatan
e-commerce perusahaan baik itu sistem brokerage, affiliate, maupun
manufacture.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
PT. Garuda Indonesia memiliki
beberapa Sistem Informasi Manajemen. Salah satunya adalah E- bussiness. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan,
pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi
komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi ( Alter, 2002). Pada
prinsipnya e-business mengacu pada lingkungan yang lebih luas
dan mencakup pelayanan customer, kolaborasi dengan mitra bisnis dan transaksi
elektronik internal dalam sebuah organisasi (Anastasia, 2004).
Dengan penerapan E-bussiness, dapat menyederhanakan
proses bisnis, melakukan otomatisasi proses, dan memberikan laporan yang akurat
dan tepat mempunyai pengaruh strategis terhadap kinerja bisnis. Pada akhirnya,
proses ini akan menciptakan efisiensi biaya dan meningkatkan produktivitas.
DAFTAR PUSTAKA